Moritz mengikuti seorang pacar ke Berlin dan segera ditinggalkan olehnya. Sendirian di kota besar, ia memulai perjalanan melalui berbagai pengalaman queer. Hanya melalui lingkaran teman-teman queer barunya ia mengembangkan gagasannya sendiri tentang seksualitas dan maskulinitas, yang membawanya ke identitas diri yang lebih jelas.