Tas amanah yang diberikan sang guru, Syekh Nurjati, Kian Santang ditemani oleh paman kembarnya Aman dan Amin, berangkat ke Gunung Semeru untuk mencari keberadaan kitab suci kuno tersebut. Sekaligus mencari keberadaan Surawisesa yang tiba-tiba menghilang. Kian Santang beristirahat di sebuah desa bernama Desa Larangan.